Disini seseorang dituntut untuk bermujahadah. Berjuang dan upaya dia bermujahadah itu adalah amal tersedi. yang bernilai mulia di sisi Allah wa taala. ذكرني في نفسه ذكرته في نفسي وإن ذكرني في ملإ ذكرته في ملإ خير منه Aku itu sesuai dengan prasangka hambaku jika ia menyangka tentangku suatu BahwaSUKSES adalah HAK atas semua orang yang hidup di dunia ini tanpa terkecuali dan tanpa pandang bulu. Minggu , 06 Februari 2011, Bahwa Tuhan Alloh SWT dalam khadist qutsi pernah mengatakan sebuah kalimat “ Aku itu menurut prasangka hambaKu “ dan didalam kalimat lain Tuhanpun berkata “ Aku sungguh dekat dengan engkau, Halaqah18 ~ Penjelasan Kaidah Yang Kedua Bagian 7 | HSI NI.1. Halaqah yang ke-18, Penjelasan Kitab Nawaqidhul Islam karangan Asy-Syaikh Muhammad Ibnu Abdul Wahab at Tamimi rahimahullah. Kita ini adalah seorang hamba, sementara Allah سُبْحَانَهُ وَ Allahswt berfirman , “ Ini seperdua untukKU dan seperdua untuk hambaKU , bagi hambaKU apa yang dipintanya “ , Dan apabila hambaKu mengatakan , “Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang – orang yang telah Engkau beri nikmat atas mereka , bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat “ , Lihat! Hambaku,kepadanyalah jiwaku berkenan!” —YES. 42:1. 1. Umat Yehuwa dianjurkan untuk melakukan apa, khususnya menjelang Peringatan, dan mengapa? MENJELANG hari peringatan kematian Kristus, ada baiknya umat Allah mengikuti nasihat rasul Paulus untuk ”menatap Wakil Utama dan Penyempurna iman kita, Yesus”. Allahberkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu HadisAbu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah s.w.t. berfirman: Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya ketika dia mengingati-Ku. Apabila dia mengingatiKu dalam dirinya, nescaya aku juga akan mengingatinya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingati-Ku dalam suatu kaum, nescaya Aku juga akan Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku” (QS. Al Kafirun). Istrimuadalah kekasih sejatimu di dunia, lebih dari itu ia adalah juga ibu bagi anak-anakmu, yang padanya kau titipkan benih, amanah masa depan kehidupan, yang akan menjadi penerus perjuangan, sumber kebahagiaan dan tabungan masa mendatang, melalui do’a anak-anakmu, yang karenanya dosa-dosamu diampunkan. Ialah anak-anak , mutiara kirmizi 1Timotius 6: 11: “ Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan ”. 1) “ Tetapi engkau hai manusia Allah ”. Ini merupakan kontras dengan ‘beberapa orang’ dalam ay 10, yang karena ‘memburu uang’, telah ‘menyimpang dari iman’.. Bdk Ay 10: “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. fddVX. - Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan bahwa Allah berfirman, "Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" HR. Ahmad. Apa makna dari hadits tersebut? Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Maksudnya, Allah akan berbuat kepada hamba-Nya sesuai dengan persangkaannya. Tidak diragukan bahwa persangkaan yang baik berkaitan dengan perbuatan yang baik pula. Orang yang berbuat kebaikan akan berbaik sangka kepada Rabbnya, yaitu Dia akan membalas perbuatan baik itu, tidak mengingkari janji-Nya, serta akan menerima taubatnya. Adapun orang yang melakukan keburukan dan terus-menerus berbuat dosa besar, kezhaliman, dan penyimpangan terhadap syariat, maka kegelisahan serta ketakutan yang timbul dari kemaksiatan, kezhaliman, juga perkara yang haram akan menghalangi pelakunya untuk berprasangka baik kepada Rabbnya. Ini bisa disaksikan dalam realita sehari-hari. Budak yang melarikan diri, memiliki perilaku yang buruk, dan tidak taat kepada majikannya tentu tidak akan berbaik sangka kepada majikannya. Kegelisahan dan ketakutan yang timbul akibat perilaku buruk tidak akan pernah berkumpul dengan persangkaan baik, selama-lamanya. Orang yang melakukan perbuatan buruk akan merasakan ketakutan dan kegelisahan yang setara dengan perbuatan buruknya. Sungguh, orang yang paling berbaik sangka kepada Rabbnya adalah orang yang paling taat kepada-Nya. Al-Hasan al-Bashri berkata "Sesungguhnya orang Mukmin itu berbaik sangka kepada Rabbnya sehingga ia pun melakukan amalan yang baik. Sebaliknya, sesungguhnya orang yang durhaka itu bersikap buruk sangka kepada Rabbnya sehingga ia pun melakukan amalan yang buruk." Diriwayatkan oleh Ahmad dalam az-Zuhd. Bagaimana mungkin seseorang akan berbaik sangka kepada Rabbnya jika ia lari dari-Nya, berpindah-pindah dari satu kemurkaan Allah kepada kemurkaan-Nya yang lain, menjerumuskan dirinya ke dalam laknat-Nya, merendahkan dan menyia-nyiakan hak dan perintah-Nya, serta meremehkan larangan-Nya sehingga mengerjakan dan terus-menerus melakukannya? Bagaimana mungkin seseorang berbaik sangka kepada Rabbnya jika ia menantang untuk memerangi-Nya, memusuhi para wali-Nya, menolong musuh-musuh-Nya, mengingkari sifat kesempurnaan-Nya, berburuk sangka tentang sifat yang Dia tetapkan bagi-Nya dan yang ditetapkan oleh Rasul-Nya, serta menyangka dengan kebodohannya bahwa penetapan sifat-sifat-Nya merupakan kesesatan dan kekufuran? Bagaimana mungkin seseorang berprasangka baik terhadap Dzat yang disangkanya tidak berbicara, tidak memberi perintah, tidak melarang, tidak ridha, dan tidak murka? Sungguh, Allah berfirman mengenai orang yang ragu terhadap keterkaitan pendengaran-Nya dengan hal-hal yang bersifat parsial. Inilah rahasia dari firman-Nya وَذَٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِى ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَىٰكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ "Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Rabbmu dugaan itu telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi" QS. Fushshilat ayat 23 Orang-orang itu menyangka Allah tidak mengetahui sebagian besar perbuatan mereka. Ini merupakan persangkaan buruk mereka kepada Allah. Persangkaan ini pulalah yang kemudian membinasakan mereka. Begitulah kondisi setiap orang yang menentang sifat-sifat kesempurnaan dan karakteristik kemuliaan-Nya, serta menyifati-Nya dengan hal-hal yang tidak pantas bagi-Nya. Jika ia menyangka bahwa Allah akan memasukkannya ke Surga, berarti dirinya benar-benar telah tertipu, teperdaya, dan dikuasai syaitan, bukan karena baik sangkanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Perhatikan baik-baik dan renungkan betapa pentingnya hal ini! Bagaimana mungkin di dalam hati seorang hamba berkumpul keyakinan bahwasanya ia akan bertemu Allah, Dia mendengar perkataannya, melihat di mana dia berada, mengetahui apa yang tampak dan tersembunyi pada dirinya, tidak satu pun rahasianya yang tersembunyi dari-Nya, dan dia akan berdiri di hadapan-Nya, serta ia akan diminti pertangeungjawaban atas semua perbuatannya, sementara itu ia justru melakukan hal-hal yang membuat-Nya murka, mengacuhkan perintah-perintah-Nya, dan mengabaikan hak-hak-Nya. Meskipun demikian, ia menganggap diri masih tetap berbaik sangka kepada-Nya. Bukankah semua ini bersumber dari jiwa yang tertipu dan angan-angan kosong belaka? BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Kajian Khazanah Islam kategori posting AqidahPembaca budiman, Bimbingan dan Ridha-Nya semoga selalu tercurah serta mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini, untuk meraih kebahagiaan dan mengharap Rahmat-Nya di Akhirtat kelak. Aamiin...Prasangka manusia terhadap Tuhanya, menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dalam Al-Qur'an telah dikisahkan Nabi Ibrahim ketika ia berkata kepada Bapaknya Adzar dan kaumnya dia bertanya "apakah yang kamu sembah?. Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan bohong? . Maka apa anggapanmu terhadap Rabb Semesta Alam?". QS, Ash-Shaffat /37 85-87 Kisah Nabi Ibrahim bersama bapaknya dan umat saat itu adalah menunjukkan betapa rendahnya kualitas keimanan dan keyakinannya. Sebab mereka menyembah patung yang telah dibuatnya sendiri. Prasangka manusia terhadap Tuhan-Nya menunjukkan sejauh mana kwalitas iman dan keyakinannya. Dan karena itulah yang akan menentukan sikap dan perbuatannya. Terutama saat dihadapkan pada kondisi sulit dan berat serta saat dihadapkan ujian dan cobaan yang luar biasa. Termasuk cobaan ketika pada kondisi wabah pandemi yag sekarang masih belum juga sirna bahkan masih terus menyebar secara masif. Ketika banyak yang jatuh sakit dan wafat, juga termasuk kehilangan keluarga, pekerjaan, dan penghasilan, terlebih ketika interaksi dan pergaulan dibatasi begitu rupa. Seakan manusia terkungkung dalam lingkungan munculah beragam dugaan dan prasangka manusia terhadap Tuhanya. Ada sebagian orang yang menjadi prustasi, lalu menyalahkan Allah SWT karena dianggap membiarkan dan mencampakkan manusia pada penderitaan. Sebagian lagi mempersepsikan Tuhan sebagai Dzat yang kejam penuh angkara murka. Bahkan yang lebih parah lagi ada yang sudah tidak percaya kondisi yang demikian setan terus bermain dan berusaha membuat manusia semakin putus asa. Dengan gencarnya setan membisikan berbagai macam bisikan. Oleh karenanya manusia akan timbul rasa was-was sebagaimana Allah terangkan dalam surat An-Naas ayat 5 sifat was-was muncul. Hingga manusia terjebak untuk tidak bersyukur atas nikmat yang telah diterima selama ini. Maka sebagian besar manusia tidak bersyukur sebagaiman firman-Nya dalam Al-qur'an "Kemudian saya setan akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur".taat QS, Al-A'raf / 7 17Namun bagi orang-orang yang beriman, hatinya tetap terpelihara dan selalu berbaik sangka terhadap Allah. Mereka yakin dan percaya dibalik musibah ini pasti ada hikmah dan kebaikan yang akan Dia berikan kepada manusia. Sebab sesuai dengan sifatnya bahwa Allah adalah Dzat Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan kasih sayangnya mengalahkan murka-Nya. Dia adalah Dzat yang selama ini telah banyak memberikan karunia. Dengan musibah dan bencana yang diberikan kepada manusia, bisa jadi Allah ingin melatih mereka untuk dapat bertahan dalam kesabaran, ingin menyadarkan akan kelemahan manusia, ingin agar mereka bertaubat dari kesalahannya, ingin agar manusia berkarya menemukan inovasi dan temuan terbaru, dan yang terakhir, ingin agar manusia mengingat kematian yang sangat dekat dengannya. Bagi seorang mukmin yang selalu istiqamah taat kepada-Nya, mereka yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan dirinya. Sebagaimana ucapan Nabi SAW saat berada dalam kesulitan, pada saat itu beliau berdua dengan sahabat Abubakar As-Siddiq sedang bersembunyi berada dalam sebuah gua, karena dikejar oleh para kafirun quraisy. Abu Bakar merasa sangat ketakutan, maka Nabi bersabda yang diabadikan dalam berfirman-Nya "Jangan berduka-cita sesungguhnya Allah bersama kita" QS, At-Taubah/9 40..Orang-orang beriman selalu bersyukur bahwa selama alam ini diatur dan diurus oleh Allah, Dia pasti akan menghadirkan kebaikan bagi umat manusia. Inilah yang selalu terucap lewat lisan kita, sedikitnya 17 kali sehari semalam diucapkan saat kita Shalat. " الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ "Dalam hadits qudsi Allah berfirman "Aku bersama prasangka hamba-Ku kepada-Ku". Jika ia berprasangka baik, itulah yang ia dapatkan. Tetapi jika berprasangka buruk, itu pula yang ia dapatkan. hadits hasan dalam kitab al-Jami' ash shaghir lis suyuthi.Demikian uraian singkat materi "Allah Bersama Prasangka Hamba-Ku Kepada-Ku". Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam pengamalan agama Islam yang mulia ini. Aamiin. Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Bismillaahirrahmaanirrahiim. Dalam hadits shahih, Allah swt berfirman, "Tak ada orang yang mendekat kepadaKu sebagaimana dekatnya orang yang menunaikan apa yang Aku fardhukan kepada mereka, dan senantiasa hambaKu berdekat padaKu dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya. Maka bila Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai Pendengaran baginya, menjadi Mata, Tangan dan Penguat baginya. Maka bila ia meminta padaKu, Aku pasti memberinya, dan bila ia meminta perlindungan padaKu, Aku pasti melindunginya…." Melalui Hadist Qudsi ini Allah memberitahukan kepada kita semua Laksanakan apa yang telah difardhukan oleh Allah . Dekatilah Allah , maka Allah pun akan lebih dekat ke anda . Banyak – banyaklah berdzikir untuk mengingat Allah swt . Bila saat lapang anda selalu ingat Allah , maka saat anda kesimpitan Allah akan ingat anda. Laksanakan ibadah sunah lainnya yang sudah dicontohkan oleh utusan-Nya. Lakukan sunah beliau sesuai kesanggupan anda . Lakukan sunah beliau dengan cara istiqamah atau terus menerus . Lakukan semuanya dengan ikhlas , karena Allah hanya menyukai amal yang ikhlas. Amal yang ikhlas itu adalah berbuat apapun karena Allah dan hanya untuk-Nya . Amal yang ikhlas itu tidak mengharapkan imbalan dari manusia, cukup dari Allah saja. Amal yang ikhlas itu bila kebaikan yg telah dikerjakannya hanya dirinya dan Allah saja yang tahu. Bila anda beramal dengan ikhlas, maka Allah akan mencintai anda . Bila Allah sudah benar – benar mencintai anda maka Pendengaran anda adalah pendengaran-Nya Pandangan anda adalah pandangan – Nya . Langkah anda adalah langkah-Nya . Perbuatan anda adalah perbuatan-Nya . Lisan anda sama dengan lisan-Nya maka anda harus haiti2 . Artinya lisan anda itu lebih tajam dari pisau silet atau pisau cukur . Karena lisan anda adalah sebuah do’a yang sangat mustajab . Bila anda meminta maka pasti Dia memberi anda.. Bila anda dalam bahaya, maka pasti Dia melindungi anda. Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin. Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .